Kamis, 19 Maret 2009

GERILYA

Oleh :

W.S. Rendra

Tubuh biru

tatapan mata biru

lelaki berguling di jalan

Angin tergantung

terkecap pahitnya tembakau

bendungan keluh dan bencana

Tubuh biru

tatapan mata biru

lelaki berguling dijalan

Dengan tujuh lubang pelor

diketuk gerbang langit

dan menyala mentari muda

melepas kesumatnya

Gadis berjalan di subuh merah

dengan sayur-mayur di punggung

melihatnya pertama

Ia beri jeritan manis

dan duka daun wortel

Tubuh biru

tatapan mata biru

lelaki berguling dijalan

Orang-orang kampung mengenalnya

anak janda berambut ombak

ditimba air bergantang-gantang

disiram atas tubuhnya

Tubuh biru

tatapan mata biru

lelaki berguling dijalan

Lewat gardu Belanda dengan berani

berlindung warna malam

sendiri masuk kota

ingin ikut ngubur ibunya

Siasat

Th IX, No. 42

1955

Tidak ada komentar:

Posting Komentar